Selasa, 11 Oktober 2011

SALAM ASI

Salam Cinta ASI..
Blog ini berisi mengenai seputar dunia ASI, dunia anak dan dunia ibu, banyak tulisan dari berbagai sumber diperuntukkan bagi para ibu yang ingin menambah wawasan mengenai ASI, serta hal-hal yang berkaitan dengan dunia ibu dan anak. Belajar bersama dengan mencari ilmu sebanyak-banyaknya.
ASI (Air Susu Ibu), yang penuh manfaat dan sangat dibutuhkan oleh bayi mungil sebagai makanan utama di semester pertama kelahirannnya, dimana setiap anak manusia mempunyai hak untuk memperoleh ASI, serta kewajiban seorang ibu untuk memberikan ASI selama minimal 2 tahun ( yang tertuang di Al-quran), namun seiring perkembangan jaman dan minimnya berbagai informasi, serta genjarnya berbagai promosi iklan dari para pembisnis susu formula, maka ASI terkalahkan oleh susu formula yang dianggap dewa penyelamat anak-anak.

Hal itu dimungkinkan karena kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu tentang segala keajaiban nutrisi dan manfaat yang dimiliki oleh ASI. Dan juga salah satu yang menyebabkan sedikitnya ibu yang memberikan ASI (ekslusif) kepada bayinya karena adanya salah satu mitos yang menyebutkan bahwa apabila seorang ibu menyusui anaknya maka sang ibu tidak akan mendapatkan kondisi fisik dirinya sama seperti saat ia masih muda.

Karena hal-hal kecil seperti itulah yang menyebabkan masalah besar bagi para bayi. Dikatakan masalah yang besar karena sang bayi akan kehilangan dengan percuma banyak sekali manfaat yang ditawarkan oleh ASI, untuk kehidupannya, tidak hanya pada saat ia bayi dan balita, tapi juga sampai ia beranjak dewasa, remaja, dan sepanjang hidupnya

Dalam hal ini WHO pun merekomendasikan para ibu untuk menyusui secara ekslusif selama 6 bulan, melanjutkannya dengan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dari bahan-bahan lokal yang kaya nutrisi sambil tetap memberikan ASI / menyusui sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.

0-2 tahun adalah masa keemasan buah hati. Dimasa inilah setiap bunda menentukan masa depan yang penuh keemasan baginya. dengan berupaya memberikan ASI kepada buah hati serta memberikan makanan yang bergizi bagi sang buah hati.

Maka itu para ibu ayo terus Semangat untuk selalu memberikan ASI...Kita semua Pasti bisa..jiksa menemui berbagai halangan teruslah mencari berbagai cara dan teknik menyusui yang baik dari siapa dan dari sumber mana pun. Menyusui membutuhkan kesabaran, uji-coba, dan mungkin mencari bantuan. Sebelum memutuskan bahwa Anda tidak cocok untuk menyusui, bicarakanlah dengan seseorang terlebih dahulu, seperti dokter, perawat atau bidan. Selain itu anda bisa bergabung di berbagai group asi yang banyak ada di dunia maya.

Masa depan Anak kita masa Depan Kita...Masa Depan Bangsa...

Selalu berikan yang terbaik...

salam cinta Asi...


Senin, 10 Oktober 2011

MENYUSUI SAAT SEDANG HAMIL dan TANDEM NURSING


MENYUSUI SAAT SEDANG HAMIL

Menyusui merupakan saat yang sangat penting dan berguna bagi bayi, karena hanya ASI satu-satunya makanan terbaik bagi bayi, terutama untuk 6 bulan pertama (ASI Ekslusif).

Faktanya, tetap menyusui lebih mudah dilakukan dibanding menyapih. Tetap menyusui membiasakan kakak menyesuaikan diri atau berbagi dengan adik. Peluang terwujud lebih besar jika Anda terus menyusui sampai bayi lahir, kemudian menyusui bayi dan kakak bersamaan (tandem nursing).

Saat menyusui tubuh ibu menghasilkan hormon oksitosin yang dapat merangsang kontraksi rahim. Tetapi para ahli mengatakan bahwa kandungan (rahim) tidak responsif terhadap hormon ini sampai kehamilan 24 minggu. Dengan rahim yang sehat, maka oksitosin tidak cukup berfungsi menyebabkan kontraksi, kecuali kehamilan sudah usia maksimal dan leher rahim ada gangguan. Beberapa sumber bilang kalau menyusui saat hamil sebaiknya tidak dilanjutkan, tapi ada juga beberapa yang bilang tidak masalah dilanjutkan dengan alasan dan faktanya dengan beberapa catatan yang harus diperhatikan:

  • Menurut Pakar ASI dr. Eveline PN, SpA dari RS St. Carolus Jakarta, jika kehamilan ibu dinyatakan sehat oleh dokter, go ahead, teruskan menyusui. “Secara alami, tubuh akan memrioritaskan pemberian zat gizi kepada janin yang sedang tumbuh, tanpa mengurangi porsi yang dibutuhkan untuk membentuk ASI,” yakin sang dokter.
  • Beberapa penelitian menyimpulkan, sepanjang ibu sehat, tidak ada teori yang “memvonis” menyusui dapat memicu keguguran atau persalinan prematur. “Ada ibu yang takut menyusui saat hamil karena adanya hormon oksitosin yang dilepas tubuh karena hormon ini merangsang kontraksi rahim. Padahal, rahim memiliki daya tahan cukup kuat untuk mencegah efek hormon oksitosin,” tutur Eveline.
  • Secara umum ibu yang menyusui saat hamil tidak menghadapi permasalahan serius, jika memang kondisi badan dan kehamilannya sehat (tidak ada riwayat prematur, perdarahan dll). Tapi jika kemudian terjadi kontraksi yang cukup kuat, atau ada perdarahan, maka sebaiknya menyusui segera dihentikan.
  • Dengan rahim yang sehat, maka oksitosin tidak cukup berfungsi menyebabkan kontraksi, kecuali kehamilan sudah usia maksimal dan leher rahim ada gangguan.

“Ada juga ibu yang takut menyusui saat hamil karena adanya hormon oksitosin yang dilepas tubuh. Pasalnya, hormon ini merangsang kontraksi rahim. Padahal, rahim memiliki daya tahan cukup kuat untuk mencegah efek hormon oksitosin,” tutur Eveline.

Jika masih sulit mengambil keputusan, dia menyarankan ibu berkonsultasi dengan dokter, karena setiap kehamilan memang berbeda kondisinya. Yang penting, solusinya harus bijaksana; tidak mengganggu kehamilan dan tidak menghambat tumbuh kembang janin, sekaligus juga tepat bagi kesejahteraan bayi.

TERUSKAN MENYUSUI SI KAKAK Anda masih bisa terus menyusui si kakak jika:

  • Kehamilan dinyatakan sehat dan normal oleh dokter.
  • Usia bayi di bawah 6 bulan. Rekomendasi American Academy of Pediatrics adalah, susui anak setidaknya satu tahun, sedangkan rekomendasi WHO, 2 tahun atau lebih.

WASPADA!! Jika Anda memutuskan untuk tetap meneruskan menyusui saat hamil Anda, perhatikan hal-hal berikut:

  • Selalu menjaga kondisi dan kesehatan tubuh selama hamil. Beri perhatian khusus pada pola makan, baik kualitas maupun kuantitasnya, dan penuhi kebutuhan cairan tubuh.
  • Jangan terlalu lelah karena dapat mengganggu kesehatan. Menyusui sambil berbaring dan tambah porsi jam tidur.
  • Posisi yang benar saat menyusui. Berdasarkan penelitian, 74% ibu hamil mengalami perubahan puting, yaitu lebih peka dan lunak, hingga mudah lecet jika tetap menyusui. Jika puting nyeri, atasi dengan teknik olah napas. Jika bayi sudah bisa diajak “berkomunikasi”, mintalah ia menyusu lebih lembut dan dalam waktu lebih singkat.
  • Jika Anda merasa produksi ASI berkurang sedangkan usia bayi masih di bawah 1 tahun, pantau pertambahan berat badannya untuk memastikan ia mendapat cukup asupan gizi.
  • Saat bayi lahir, komposisi ASI akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan bayi. Itu sebabnya dua dari tiga kakak akan berhenti menyusu dengan sendirinya karena volume ASI berkurang atau karena rasanya berubah.

HENTIKAN MENYUSUI. Ini memang keputusan yang sulit. Tapi untuk kebaikan Anda dan janin, mungkin lebih baik jika Anda mengikuti saran dokter untuk menghentikan menyusui si kakak bila:

  • Kehamilan dinyatakan berisiko tinggi oleh dokter, misalnya memiliki riwayat keguguran.
  • Ada kontraksi atau tanda-tanda persalinan dini seperti nyeri pinggang bagian bawah, tekanan di dasar panggul, kram, keluar lendir, darah atau air ketuban. Jika terjadi, segera berbaring, hubungi dokter untuk mendapat jalan keluar terbaik.

PERHATIKAN!! Lalu apa yang harus Anda lakukan terhadap si kakak yang juga masih bayi dan harus menghentikan menyusui?

  • Lakukan penyapihan secara bertahap. Selain untuk mengantisipasi kerewelan dan kegelisahan bayi, juga mencegah terganggunya sistem produksi ASI yang sudah terbentuk di payudara.
  • Langkah awal penyapihan, kurangi frekuensi menyusui di siang hari. Alasannya, kebanyakan bayi masih membutuhkan ASI di malam hari. Semakin bertambah usia bayi, semakin jarang ia terbangun di malam hari sehingga lambat laun berhenti menyusu dengan sendirinya.
  • Jangan tawarkan ASI, namun jangan menolak jika bayi ingin menyusu.
  • Bagi bayi di atas usia 6 bulan, tambah frekuensi pemberian makanan pendamping ASI menjadi 3-4 kali sehari.
  • Hindari duduk atau berada di tempat yang biasa digunakan untuk menyusui. Ini untuk menghindari kesan Anda siap menyusui. Jika bayi tampak ingin disusui, alihkan perhatiannya, misal tawari dia makan.
  • Tetap berikan perhatian dan kasih sayang dengan cara lain, misal lewat dekapan, usapan atau ciuman lembut saat memberi bayi susu atau makanan.

Pengalaman Menyusui Saat Hamil

Ketika saya hamil anak kedua, si kakak belum genap 20 bulan. Karena saya bertekad untuk menyusui setidaknya 2 tahun, dan sampai si kakak ingin berhenti sendiri, saya memutuskan untuk tidak berhenti menyusui. Tetapi karena banyak simpang siur informasi mengenai tandem nursing, saya merasa agak gamang. Akhirnya, saya berkonsultasi dengan seorang IBCLC. Dokter kandungan saya juga, kebetulan mengetahui banyak mengenai ilmu menyusui, dan beliau mendukung keputusan untuk tandem

nursing. Saya pun meminjam buku mengenai tandem nursing di perpustakaan.

Tetapi ternyata menyusui sambil hamil tidak mudah. Sejak hamil, hormon mengubah puting menjadi lebih sensitif sehingga saat si kakak menyusui lumayan menyakitkan. Yang bisa saya lakukan hanya menahan sakit dan meminta kakak untuk lebih pelan-pelan dalam menyusui. Kemudian, perlahan-lahan produksi ASI mengalami penurunan, meski tidak habis sama sekali. Memang pada sebagian orang produksi ASI saat hamil dapat berkurang, tetapi ada juga orang yang produksi ASInya tetap lancar

seperti sebelumnya. Sepertinya kecenderungan tiap orang berbeda-beda. Untungnya si kakak mau meminum susu UHT untuk melengkapi kebutuhannya saat ASI berkurang.

Pada trimester terakhir, ASI saya tidak berbentuk seperti biasa, melainkan kental bening kekuningan, yaitu menjadi kolostrum. Seperti yang kita tahu, kolostrum terkenal dengan jumlahnya yang sedikit

tetapi manfaat dan khasiatnya sangat tinggi. Dan ternyata memang benar, di bulan-bulan terakhir kehamilan itu si kakak menjadi tidak pernah sakit sama sekali, meski ia baru mulai masuk playgroup setiap hari.

TANDEM NURSING

Tandem nursing merupakan keadaan dimana seorang ibu menyusui 2 anak sekaligus (bayi yang baru lahir dan si kakak lebih tua yang masih menyusui) dengan cara menduhulukan pemberian asi kepada si bayi baru kepada si kakak. Keputusan untuk melakukan tandem nursing adalah keputusan pribadi ibu. Dalam banyak kasus, ibu melakukan tandem nursing karena si kakak masih belum genap menyusui dua tahun, atau si kakak tidak siap untuk disapih. Biasanya keputusan tandem nursing diambil ketika ibu mulai hamil dengan adik. Artinya, selama hamil ibu akan terus menyusui si kakak. Secara medis, menyusui selama hamil bisa dilakukan, tetapi ibu harus lebih waspada dengan reaksi tubuhnya.

Jika memutuskan untuk tandem nursing, sebaiknya ibu berkonsultasi dengan ahli kandungan yang mengerti seluk beluk menyusui sehingga ia dapat memberikan rekomendasi secara objektif dari segi medis, tidak hanya sekedar melarang tandem nursing tanpa dasar medis. Selain itu, berkonsultasilah juga dengan seorang Lactation Consultant (IBCLC).

Apabila kehamilan si ibu beresiko tinggi dan berkomplikasi, atau apabila ibu memiliki riwayat perdarahan dan keguguran, tandem nursing tidak dianjurkan. Tetapi apabila ibu tidak mengalami reaksi negatif, maka tandem nursing dapat dilanjutkan.

Selain dari masalah menyusui saat hamil, banyak orang pun ragu dengan menyusui lebih dari satu bayi. Apa bisa seorang ibu menghasilkan susu yang cukup? Untuk hal ini tidak perlu khawatir, karena ASI tercipta sesuai dengan prinsip supply and demand. ASI akan tercipta sesuai dengan kebutuhan, yang dibangkitkan dengan stimulasi mulut bayi terhadap puting susu. Semakin banyak payudara terstimulasi oleh mulut bayi atau oleh pompa, semakin banyak ASI tercipta.

Apakah keuntungan dan kekurangan dari tandem nursing?

Keuntungannya, si kakak dapat menerima asupan ASI hingga genap dua tahun atau lebih, dan si kakak turut mendapatkan manfaat ASI. Tandem nursing turut membantu mengurangi rasa iri kakak terhadap adiknya. Selain itu, si kakak dapat membantu memecahkan masalah menyusui seperti engorgement (payudara penuh) yang terjadi di hari2 awal menyusui, atau penyumbatan saluran ASI. Dan juga kedekatan batiniah yang timbul dari pemberian ASI.

Tetapi tandem nursing juga memiliki tantangannya tersendiri. Karena menyusui lebih dari satu bayi, ibu akan merasa lebih cepat haus dan lapar. Dan menyusui lebih dari satu bayi juga cukup melelahkan: dengan posisi duduk harus menyangga dua bayi, dengan posisi tidur si ibu terbebani oleh si kakak yang bergelantungan di badan ibu.

Para ibu yang memilih untuk tandem nursing sepakat bahwa keuntungannya seringkali lebih besar daripada kerugiannya. Bagi saya, tandem nursing ada pro kontranya sendiri, tidak semata-mata penuh kemudahan. Tetapi saya setuju bahwa tandem nursing adalah pengalaman yang unik dan tidak

terlupakan. Bernostalgia sekarang, saya tidak menyesal sudah memilih untuk tandem nursing.

Pengalaman Tandem Nursing Kakak Beradik

Si kakak “cuti” menyusui hanya sehari, yaitu saat saya melahirkan di rumah sakit. Di hari berikutnya, saya persilakan si kakak untuk menyusui bersama-sama si adik dengan bersamaan. Awalnya si kakak agak kikuk, tetapi ia menerima tawaran tersebut dengan senang hati. Saya membiasakan si kakak untuk menyusui setelah si adik, atau bersama2, agar si adik mendapatkan cukup kolostrum dan ASI sebelum tiba giliran si kakak. Beberapa hari kemudian, kolostrum berubah menjadi ASI, dan

si kakak seperti menemukan kembali kenikmatan menyusui ASI, setelah berbulan2 “cuma” minum kolostrum sedikit-sedikit. Hal ini terlihat dari mulai berkurangnya porsi susu UHT si kakak.

Bagi saya pribadi, setelah ada 2 anak menyusui jadi cukup menantang dan melelahkan. Karena si kakak sudah kadung dibolehkan menyusu bareng si adik, hasilnya setiap kali si adik minta ASI, si kakak pun meminta. Seperti yang sudah saya sebut di atas, lebih capek dari menyusui satu anak saja. Selain itu rasanya lebih haus, dan lebih lapar. Dengan permintaan ASI ganda, rasanya hidup saya habis untuk menyusui, menyusui, dan menyusui. Tetapi, meski demikian, ASI nampaknya tak pernah kurang. Si adik terlihat menggemuk, bahkan lebih pesat daripada waktu si kakak berumur sama. Wajarlah, karena produksi ASI tersedia siap untuk dua mulut.

Menurut literatur mengenai tandem nursing, persaingan kakak beradik dapat ikut teredam. Bagi saya hal itu cukup terbukti. Si kakak tidak bertindak negatif terhadap si adik, malah ia sangat ingin turut

merawat si adik. Namun demikian saya menerapkan batasan-batasan, misalnya, si kakak hanya boleh menyusui di kamar tidur, dan tidak boleh minta ASI di luar rumah, dan kami jelaskan ini adalah karena si kakak jauh lebih besar daripada adik bayi. Syukurlah si kakak mudah mengerti dan menerima penjelasan kami tersebut.

Di usia 3.5 tahun, si kakak akhirnya kami sapih. Sebenarnya saya ingin menyusui selama si kakak mau, tetapi karena faktor kepraktisan dan tekanan masyarakat akhirnya kami putuskan untuk menyapih dengan se-gentle mungkin. Untungnya di usia tersebut si kakak sudah bisa diajak berunding dengan lebih dewasa. Yang kami lakukan hanya menekankan bahwa si kakak adalah anak besar dengan kebutuhan dan kesenangan yang berbeda dengan adik bayi, dan kami menegaskan bahwa ASI jatuh di dalam domain seorang bayi.

Untunglah dapat menerima penjelasan tersebut, dan akhirnya si kakak memutuskan sendiri untuk berhenti menyusui dengan alasan bahwa dirinya adalah anak besar. Kami tidak perlu “berbohong” dengan mengolesi puting dengan jamu, atau menempelkan plester di puting. Saat si kakak memutuskan untuk menolak ASI, kami sadar bahwa si kakak sudah siap untuk berhenti menyusui dan dia sudah mengambil keputusannya sendiri (dengan dorongan dan penjelasan dari kami, tentunya).

SUMBER :

TIPS MEMERAH ASI


1. Memerah ASI jangan menunggu payudara terasa penuh dulu baru memerah ASI. Perahlah ASI setiap 2 – 3 jam sekali, setiap si kecil tertidur, juga sebelum/setelah menyusui. Lakukan kebiasaan ini minimal pada 14 hari pertama menjalankan aktifitas memerah ASI. Kemudian setelahnya, tetap lanjutkan/pertahankan dengan memerah ASI setiap 3 Jam sekali dengan durasi 20 menit untuk setiap payudara. untuk menghemat waktu, bunda dapat menggunakan double pump.

Catatan: Memompa ASI dengan menunggu payudara bengkak tidak jaminan ASI yang keluar lebih banyak dibandingkan memompa secara teratur. Justru kebiasaan menimbun ASI di payudara secara PERLAHAN namun PASTI akan mengurangi jumlah produksi ASI itu sendiri. Sedangkan memompa secara teratur dapat memanipulasi bahwa ada demand/permintaan yang banyak terhadap ASI sehingga secara PERLAHAN TETAPI PASTI payudara akan memproduksi lebih banyak ASI.

2. Jangan menjadikan hasil perah sebagai patokan bahwa itu merupakan produksi ASI yang sesungguhnya karena sebenarnya rangsangan dari pompa tidak sebanding dengan HISAPAN BAYI secara langsung. Jika bayi yang menghisap, ASI PASTI KELUAR. Walaupun begitu, tetap syukuri berapapun hasil perah yang di dapat, kumpulkan hasilnya dan selalu optimis.

Catatan: Harus tetap dipahami bahwa ASI itu supply by demand. semakin banyak demand/permintaan/rangsangan terhadap payudara, maka semakin banyak supply/produksi ASI. payudara sendiri memerlukan adaptasi 7-14 hari (tahap awal) dalam penambahan demand/rangsangan ini. sehingga dalam tahap awal tersebut jangan melihat hasil perahnya karena tujuan di awal perah adalah menstimulasi dan menambah jumlah rangsangan/permintaan ke paydaraa kemudian hasilnya dapat dilihat setelah tahap awal pemerahan.

3. Setelah payudara diperah, Ibu dapat langsung menggunakan payudaranya untuk menyusui. hal ini akan mengoptimalkan payudara untuk mendapatkan rangsangan/demang yang lebih banyak. menyusui disaat payudara sedang tidak menimbun ASI juga memberi peluang lebih besar kepada bayi untuk mendapatkan ASI hindmilk (kental) yang lebih banyak, karena ASI hindmilk akan diproduksi saat payudara sedang tidak ada timbunan ASI. ASI hindmilk ini kaya akan lemak essential yg sangat berguna untuk perkembangan otak dan menambah BB bayi.

Catatan: Walaupun payudara terasa kosong, ASI akan tetap diproduksi selama ada hisapan. Jadi Ibu tidak perlu takut menyusui dengan payudara yang lembek.

4. Bagi Ibu yang bekerja di luar rumah, Mulai perah ASI minimal 1 bulan sebelum mulai masuk kerja.

Catatan: Selalu Ingat bahwa payudara TIDAK PERNAH KOSONG. Berapapun sering dan banyaknya kita memerah dan mengeluarkan ASI, kemudian si kecil langsung menyusu kepada paydara yang telah diperah sebelumnya, ASI akan TETAP KELUAR jika bayi yang menghisap.

5. WAJIB BERPIKIR POSITIF bahwa ASI akan keluar dengan banyak meskipun pada tahap awal (7-14 hari pertama) ASI yang keluar hanya sedikit. Pengalaman saya pribadi meskipun pada tahap awal hanya dapat 5 ml setiap kali perah, dengan optimis dan teknik diatas Alhamdulillah akhirnya bisa memompa ASI 200ml dalam 1x perah setiap 3 jam, selain itu saya juga menyusui langsung (saya FTM). sehinggasaya menggunaka 1 payudara untuk menyusui selama 3 jam. misalnya sekarang sedang menyusui dengan payudara kanan s(selama 3 jam), maka payudara yang kiri saya perah pada jam ke-3. setelah diperah, payudara yang kiri saya pergunakan untuk menyusui langsung (selama 3 jam), kemudian payudara kanan untuk diperah pada jam ke-3. begitu seterusnya ^^

6. HINDARI penggunaan pompa dengan bola karet karena pompa tsb dapat menyakiti payudara sehingga dapat melemahkan kerja hormon OKSITOSIN. akibatnya, produksi ASI semakin menurun dan banyak pengalaman Ibu menyusui yg mengatakan produksi ASI BERHENTI akibat pemakaian pompa tsb. Selain itu, pompa dg bola karet juga tidak higienis, berbahan non BPA-free. Jika Ibu ingin memerah dengan menggunakan pompa, pilihlah pompa yang recommended utk memerah ASI, yaitu dari corong langsung masuk ke dalam botol tanpa terkontaminasi udara dari luar. Juga lebih disarankan untuk menggunakan pompa yang mempunyai lapisan silicon di corongnya. Lapisan Silicon ini bisa memijat areola. Seperti yang diketahui, isapan bayi tidak cuma menghisap puting ibu, tetapi terlebih pada menghisap areola ibu untuk merangsang keluarnya ASI. Begitu pula fungsi lapisan silicon ini meniru gerakan lidah bayi menyusu pada ibu.

7. Untuk Ibu yang mempunyai jadwal perah setiap 3 jam sekali, durasi untuk 1x pemerahan/Pompa adalah minimal 15-20 menit. Namun jika metode perah Ibu lebih dari 3 jam sekali atau sampai payudara Ibu terasa penuh dengan timbunan ASI maka waktu/durasi perahnya harus lebih lama atau jika bunda telah mendapatkan 3x LDR.

selamat mencobaaa........

SALAM ASI.

Ummu Hasna-Haifa

8 MITOS MENYUSUI DAN FAKTANYA

1. ASI BELUM KELUAR PADA HARI PERTAMA SEHINGGA PERLU DITAMBAH CAIRAN LAIN

Salah. Memang, banyak ibu yang mengalami kesulitan menyusui di hari pertama dan mengeluhkan ASI-nya tidak bisa keluar. Namun tak perlu cemas karena dihari pertama, selain bayi belum memerlukan cairan tambahan, di dalamtubuhnya pun masih ada cadangan cairan yang cukup.ASI sendiri terdiri atas 88% air. Jadi, kebiasaan memberi cairan seperti susu formula, air putih, teh manis kepada bayi baru lahir tentu kurangtepat. Di banyak negara tindakan ini sudah menjadi kebiasaan dengan alasanagar bayi tidak rewel atau sekadar menghilangkan hausnya. Ditambah lagi, bila cairan itu diberikan dengan dot, selain refleks mengisap bayi jaditidak terasah, ia juga berisiko bingung puting.

2. ASI TIDAK BISA MEMUASKAN BAYI “RAKUS”

Salah. ASI bisa mencukupi semua kebutuhan asupan makanan dan minuman bayi hingga bayi berusia 6 bulan. Rata-rata kebutuhan cairan bayi pada minggupertama sekitar 80-100 ml/kg per hari, dan meningkat menjadi 140-160 ml/kgpada usia 3-6 bulan. Semua itu cukup dipenuhi hanya dengan ASI. Bahkan bagi bayi superrakus sekalipun.Sebuah penelitian menyebutkan, 98 ribu dari 100 ribu ibu yang mengatakanproduksi ASI-nya kurang, ternyata memiliki cukup ASI. ASI tidak bisaberproduksi secara optimal karena manajemen laktasi yang kurang baik.

Misalnya, tidak tahu posisi menyusui yang tepat, stres, terpengaruhmitos-mitos menyusui, kurang istirahat, dan lain-lain.ASI yang dikeluarkan, baik dari payudara kanan maupun kiri, sama-samamengandung foremilk dan hindmilk atau dengan kata lain memiliki komposisi yang sama. Jadi, salah kalau ada yang menganggap payudara kanan mengandungmakanan dan yang kiri minuman. Puaskan bayi pada satu payudara selamakira-kira 15 menit. Bila masih belum puas, barulah pindahkan lagi ke payudara pertama.

3. PAYUDARA KENDUR GARA-GARA MENYUSUI

Tidak ada hubungannya. Kendur tidaknya payudara tidak ada hubungannyadengan pemberian ASI. Biang keladi perubahan payudara adalah kehamilan itu sendiri. Saat hamil hormon-hormon membuat payudara penuh berisi ASI. Ukuranpayudara pun terlihat lebih besar dari biasanya. Nah, pascamenyusui, ukuranpayudara kembali normal. Akibatnya, otot-ototnya pun mengendur dan membuat payudara sedikit kendur.Hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Lewat pijat atau senam payudarakeindahan bentuk payudara bisa dipertahankan. Pilih juga bra yang tepatagar bisa membuat bentuk payudara tidak kendur. Selain itu, menyusui juga bisa memproteksi payudara dari serangan kanker payudara. Penelitianmembuktikan, risiko terkena kanker mengecil jika ibu menyusui anaknya.

4. SULIT TURUNKAN BB JIKA MENYUSUI

Salah. Konon, menyusui membuat nafsu makan ibu bertambah lahap, sehingga sulit mengatur berat badan. Ini tidaklah tepat. Sebuah penelitianmenyebutkan, menyusui dapat membantu ibu menurunkan berat badan lebihcepat. Kala menyusui timbunan lemak yang terjadi pada waktu hamil diubahmenjadi energi. Sebaliknya, timbunan lemak ini sulit disingkirkan jika ibutidak menyusui.

5. UKURAN PAYUDARA TENTUKAN BANYAKNYA ASI

Salah. Banyak tidaknya ASI tidak ditentukan oleh besar kecilnya payudara, tapi tergantung seberapa banyak kelenjar pembentuk air susu. Payudaraberukuran besar kanan bergizi yang cukup dan seimbang.Bahkan menyusui bisa memberi perlindungan terhadap zat kimia beracuntertentu. Pada kecelakaan kebocoran reaktor di Chernobyl, didapat fakta bahwa kadar zat radio aktif dalam ASI jauh lebih sedikit daripada dalamtubuh ibu. Para ahli pun berkesimpulan, ada mekanisme tubuh tertentu yangmenyaring racun sehingga konsentrasinya dalam ASI sangat rendah.

6. BANYAK BERISTIRAHAT BISA MENAMBAH PRODUKSI ASI

Kurang tepat. Mitosnya saat istirahat produksi ASI akan berjalan lancar.Ini tidak sepenuhnya benar. Yang betul makin sering ASI diberikan, makinbanyak pula ASI dihasilkan. Produksi ASI meningkat seiring dengan gerakan mengisap. Sebaliknya, jika dihentikan maka lambat laun produksi ASI punberkurang. Itulah mengapa, berikan ASI atau pompalah secara teratur. Janganlupa untuk merawat dan memijat payudara agar produksi ASI tetap lancar.

7. TIDUR BAYI LEBIH LELAP JIKA MINUM SUSU FORMULA

Tidak tepat. Memang, bayi-bayi yang diberikan susu formula cenderung tidurlama. Penyebabnya, susu formula umumnya tidak dapat dicerna dengan cepat,sehingga efek rasa kenyangnya lebih lama dan tidurnya pun terkesan lebih lama. Tapi kuantitas tidak menjamin kualitas. Jadi, tidak ada perbedaankualitas tidur antara bayi peminum ASI dan susu formula.

8. MENYUSUI TANGKAL KEHAMILAN

Tidak sepenuhnya salah. Sebuah riset mengemukakan, menyusui bisa menurunkan kesuburan. Pada ibu yang tidak menyusui, kesuburan biasanya muncul kembalidalam 4-6 minggu pascapersalinan. Pada ibu menyusui, rentangnya bisa lebihlama, karena proses ovulasi terhambat.Saat menyusui produksi hormon prolaktin meningkat. Hormon ini cukup efektif menghambat ovulasi, menstruasi pun menjadi tertunda. Itulah mengapa, kalamenyusui, tubuh tak mampu menghasilkan sel telur matang. Walhasil, spermayang masuk tidak akan menemukan “pasangan”nya. Kehamilan pun tidak akan terjadi atau disebut KB alami, yang sering diistilahkan LAM (LactationAmenorrhoe Methode).Meskipun efektivitasnya mencapai 98%, menyusui tidak menjamin ibu tidakhamil. Karena persyaratan menyusui sebagai KB alami sangat ketat, di antaranya ASI harus diberikan secara eksklusif. Frekuensi pemberiannyaharus diatur, 10 kali dalam satu hari, disamping banyak syarat lain yangharus dipenuhi. Risiko kehamilan tetap besar jika ibu tidak bisa mematuhi syarat-syarat tersebut.

Sumber :http://www.tabloid-nakita.com/

Resep Herbal untuk masalah ASI (Air Susu Ibu)


1. Daun Jinten (Coleus amboinicus Lour.), memperbanyak ASI.

Masak daun jinten secukupnya dengan sup ayam. Minum airnya dan makan supnya.[2]

2. Katu (Sauropus androgynus (L,) Merr.), pelancar ASI.

Daun Katu segar beberapa helai, dibuat sayuran. Selain daun Katu dapat digunakan daun Bayam, daun Lembayung, daun Sawi, Kacang Panjang, Kacang Koro, Jantung Pisang, buah Labu Air, buah Labu Merah, dan lain lain. Semua itu dijadikan sayuran dan dimakan secara bergantian. Makan harus teratur dan dipilih makanan yang bergizi.[4]

3. Kastuba (Euphorbia pulcherrima Willd. et Klotzsch.), memperlancar ASI

Cuci bunga kastuba segar sebanyak 10 gram, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sehari 2 kali, masing -masing 1/2 gelas.[1]

4. Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.), memperlancar ASI.

Rebus 60-120 gram biji nangka, minum airnya dan makan bijinya.[2]

5. Pare (Momordica charantia L.), memperlancar ASI.

Giling daun pare secukupnya. Balurkan di sekeliling payudara.[2]

6. Som Jawa (Talinum paniculatum (Jacq.) Gaertn.), memperbanyak ASI.

Cuci bersih daun som jawa segar secukupnya, tumis, lalu makan sebagai lauk nasi.[3]

7. Sukun (Artocarpus communis Forst.), Menambah ASI.

20 gram daun sukun segar dicuci, lalu dirajang kecil-kecil. Rebus bahan dengan 2 gelas air matang selama 15 menit. Setelah dingin, saring, dan air rebusan dibagi 2 untuk diminum pada pagi dan sore hari.[3]

8. Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), mencegah penularan penyakit pada bayi melalui ASI.

Cuci bersih rimpang/umbi temu hitam dan kecipir (Psophocarpus tetragonolobus DC) secukupnya. Rebus bahan dalam 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan ramuan, lalu konsumsi seperti lalap. Lakukan pengobatan selama 3 hari sekali selama menyusui.[3]

_________________________________

Referensi

Buku

1. Dalimartha, dr. Setiawan, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, jilid 3 (Jakarta: Trubus Agriwijaya, 2003)

2. Dalimartha, dr. Setiawan, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, jilid 5(Jakarta: Pustaka Bunda, 2008)

3. Hariana, Drs. H. Arief, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, seri 3 (Jakarta: Penebar Swadaya, 2008)

http://kembangbungaku.blogspot.com/2009/03/resep-herbal-untuk-masalah-asi-air-susu.html

ASI Sedikit,...ASI nga KEluar....

Suatu hari kumpul-kumpul sama temen-temen, ih lucu ya dd nya, umur berapa..baru 6 bulan,,,nga mau nene ya sapa ku.. nenen nya nga keluar jawab ibunya...wessss kaya kesamber geledek..

kadang suks gemes dengan jawaban ibu-ibu yang menjawab dengan santai, berikut berbagai jawaban ibu-ibu yang anaknya minum sufor

* ASI nya dikit, kasian*

*pentilnya nga ada jadi banyinya nga bisa nyedot*

*dd nya nga mau nenen*

* repot mba, saya kerja, mending susu botol, pembantu atau mbahnya bisa pegang* #tepok jidat dah#

dan para ibu yang yang masih mengerti SUFOR is the best kembali menggurui saya:

* kasih sufor donk mba biar anak nya gendut* (gendut buat apa ya...kecil yang penting sehat dobnk...)

*kasian anakmu tuh nga minum susu* (ini ibu saya dulu..tapi setelah saya jelaskan dia tidak begitu memaksa lagi)

*lho kenapa nga minum susu*

*kasih susu botol aja mba biar nga nenen* #tepok jidat lagi#

Kelahiran bayi pastilah mendatangkan berjuta kebahagiaan, namun bagi orang tua baru juga akan mendatangkan berbagai kebingungan (namanya jg msh baru pertama kali, pastilah msh bingung hrs gmn heehehe), lalu jika orang tua tidak membekali dirinya dg informasi yg tepat maka mgkn org tua akan mendapatkan pengarahan yg kurang tepat atau hanya berdasarkan mitos belaka, terutama mengenai ASI, menyusui dan perawatan bayi.

THE NEWBORN BABY……. ASI SEDIKIT? BENARKAH?????

Banyak ibu yg mengeluh ‘ASI ku sedikit/seret’ atau ‘ASI ku gak lancar’, bahkan di awal masa menyusui, lalu benarkah ASI ibu tsb benar-benar sedikit atau tdk lancar? Jika Anda memang termasuk 1% ibu dg kelainan kelenjar, shg tdk memproduksi ASI, maka Anda memang tdk mampu menyusui, jika Anda termasuk ibu dg kelenjar mamae yg sedikit maka mungkin pernyataan ASI sedikit bisa jd benar, namun kalaupun kelenjar mamae sedikit, ibu msh mampu menyusui koq, krn prinsip ASI adl ‘Supply by Demand’, jd semakin sering ibu mengosongkan payudara dg cara menyusui langsung maupun perah/pompa ASI, maka produksi ASI akan semakin banyak.

Lalu jika ibu berpikir ‘ASI sedikit/seret’ krn saat perah ASI hasilnya hanya sedikit, jgn berkecil hati dulu, tetaplah bersyukur, krn setiap tetes ASI adalah anugerah terindah bagi bayi. Sebenarnya saat kita memerah/memompa ASI itu adalah hal yg berbeda dg menyusui bayi secara langsung, memerah/memompas ASI hanya menunjukkan seberapa banyak ibu mampu mengeluarkan ASI, tp jika kita menyusui bayi secara langsung, yakinlah bahwa ASI gak ada habisnya, krn hisapan bayi akan terus merangsang produksi ASI lagi, lagi, dan lagi ;)

Lagipula jika ibu memerah/memompa ASI saat bayi msh newborn, memang itulah kebutuhan bayi (ingat supply ASI mengikuti kebutuhan bayi), krn ukuran lambung bayi yg msh sangat kecil, dlm http://www.menyusui.net/diet-ibu-anak/ukuran-lambung-bayi/ dijelaskan bahwa kapasitas lambung bayi berusia 1hari adalah 5-7mL, atau sebesar kelereng. Menariknya, peneliti menemukan bahwa lambung bayi baru lahir tidak melar untuk dapat menampung lebih banyak. Karena dinding lambung bayi tetap, kelebihan susu seringkali dibuang (dimuntahkan kembali). Kolostrum merupakan makanan pertama bayi dalam jumlah yang tepat. Pada hari ke-3, ukuran lambung bayi berkembang menjadi 0,75-1oz (sekitar 20-30mL). Pemberian ASI dalam jumlah kecil dan sering menjamin bayi mendapatkan susu yang dibutuhkannya. Pada hari ke-7, ukuran lambung bayi sekitar 1,5-2oz (sekitar50-60mL), atau seukuran bola pingpong. Susui bayi sesering mungkin untuk memenuhi kebutuhannya. Dan produksi ASI akan meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan bayi.

Jika ibu berpikir ‘ASI sedikit/seret’ krn menyusu dg durasi yg amat sangat lama (bahkan mungkin bisa seharian nempel ke ibu, ini pengalaman pribadiku looh hehehehehehe), seperti kurang puas menyusu, jangan panik dulu apalagi berpikir bahwa ASI sedikit. Perlu ibu ketahui bahwa bayi (terutama si newborn) ngefans berat dg yg namanya ‘nenen’ :p bayangkan saja, selama 40minggu (mungkin kurang, mungkin lebih), bayi berada di ‘sarang’ yg sangat nyaman bernama rahim ibu, dia selalu merasa nyaman, aman, tentram, hangat, dan gak silau, lalu tiba-tiba dia lahir ke dunia asing yg bahkan mungkin tampak mengerikan bagi si bayi, krn dunia ini terasa dingin, begitu terang, dan silau. Namun saat bayi menyusu semua gundah gulana akan hilang dlm sekejap, dia merasa begitu aman dlm dekapan ibu, tenang, hangat, nyaman, dan dia jg bisa mendengar suara jantung ibunya, suara yg selama 40minggu menjadi lagu nina bobo baginya, jadi amat sangat wajar jika si newborn ini menyusu dengan durasi yg amat sangat lama, bkn krn ASI yg sedikit melainkan mungkin krn dia ingin selalu dekat dg ibunya, dan dia sedang beradaptasi dg ‘dunia baru’ ini. Kalau berdasarkan pengalaman pribadiku, sktr umur 2bln, pola menyusunya akan berubah sendiri.

Kalau bayi nampak sering lapar, sebentar-sebentar minta nyusu, ini jg bukan tanda ASI sedikit. ASI adalah makanan alami bayi, jadi tentulah ASI sangat mudah dicerna dan diserap tubuh bayi, nah hal inilah yg menyebabkan bayi ASI terlihat lbh cepat lapar. Hal ini sangat berbeda dg susu formula (sufor), yg membuat bayi terlihat kenyang, ‘awet’ kenyangnya, dan tenang. Tapi taukah ibu? Di balik ketenangan dan nyenyaknya tidur si bayi yg minum sufor itu, pencernaannya sedang bekerja ekstra keras, bahkan mungkin lagi kerja rodi untuk mencerna dan menyerap nutrisi dlm sufor (nutrisi dlm sufor hanya sedikit sekali yg dapat diserap tubuh bayi), hal inilah yg menimbulkan efek kenyang pd bayi.

Sooo…. Apalagi sih yg membuat ibu meragukan kecukupan ASI bagi si kecil? ;p

SEBERAPA SERING IBU SEBAIKNYA MENYUSUI?

Pasti pertanyaan ini sering muncul di benak ibu, apalagi kl ibu baru (pengalaman pribadi lagi nih hehehehehe). Konsep besar menyusui adalah, menyusui semau bayi, tidak dijadwal atau dibatasi, saat bayi mau menyusu sesegera mungkin kita menyusuinya

Kita tahu bahwa menyusui adalah memberi makan (meski memang tidak mutlak memberi makan, karena menyusui tidak sekedar memberi makan, tapi nurturing) sehingga, sangat penting untuk mengenal tanda bayi lapar. Saat bayi menunjukan tanda lapar, masa itu merupakan saat yang tepat untuk menyusui.

Diantara tanda lapar yang bayi tunjukan secara fisik adalah:

- Aktifnya gerakan bola mata, baik saat matanya tertutup atau terbuka

- Mulut membuka dan lidahnya menjulur ketika kepalanya diarahkan payudara.

- Membuat suara rengekan halus.

- Mengisap atau mengigit tangan, jari-jari, selimut atau sprei, atau benda lain yang ada di dekat mulutnya

Itulah masa ideal untuk menyusui, bayi akan lebih mudah menyusu dan melekat pada payudara dan sebaliknya apabila kita menunggu sampai bayi menangis, bahkan sampai menangis dengan keras, tubuhnya melengkung (lordosis) dan meronta-ronta, kondisi ini membuat mulut bayi sulit untuk ditempelkan ke payudara. situasi tersebut menandakan ia sudah sangat lapar dan bisa kita katakan bahwa saat ini kita sudah terlambat memberi ASI. Sebaiknya, bayi kita tenangkan terlebih dahulu sebelum disusui.Sehingga artinya teori "ngek, sel" atau saat nangis kita susui tidak terlalu tepat.

Ada reaksi lain apabila tanda lapar itu terabaikan, beberapa bayi sangat pendiam dan hanya menunggu untuk diberi ASI atau kalau terabaikan malah kembali tidur. Kondisi ini lebih berbahaya, apalagi animo yg berkembang bayi yang sering tidur itu baik, bayinya tidak rewel dan lain-lain, satu ibu ada yg mengatakan "bayi saya ini gk rewel lho, dia jarang menangis, dia mengerti saya, dia diam dan tidur terus pekerjaan saya menjadi sangat terbantu". padahal kondisi ini bisa mengakibatkan kurang gizi, karena kebutuhan bayi untuk tumbuh kurang mencukupi. mungkin akan lebih mudah kita identifikasi lapar apabila bayi bangun dengan cepat bila lapar dan menjadi sangat rewel bila tidak segera diberi ASI segera.

Sehingga hal yang efektif adalah, membantu ibu untuk mengenali temperamen bayinya dan belajar cara terbaik memenuhi kebutuhan bayinya.

Lalu, saat ibu menyusui berlangsung, kapan waktu yang tepat kita menghentikannya? kita akan tetap kembali pada teori besarnya, yaitu menyusui semau bayi, sehingga saat bayi kenyang dia akan melepaskan sendiri payudara ibu.

Sekarang penting juga untuk mengenal tanda-tanda bayi telah kenyang, biasanya saat awal menyusui beberapa bayi seperti tegang dan seiring dengan rasa kenyangnya ia akan menjadi rileks. Sebagian besar bayi melepas puting susu saat merasa kenyang dan sebagian lagi tetap mengisap dengan lembut sampai ia tertidur. Sehingga akan lebih membantu bayi apabila kita membiarkan bayi mengisap sampai habis ASI dari satu payudara sebelum dialihkan ke payudara yang lain agar bayi mendapat ASI yang paling dalam dan produksi ASI akan meningkat.

Dasar teorinya kita sama-sama ketahui bahwa produksi dan pengeluaran ASI diatur oleh kerja hormon Prolaktin dan Oksitosin. kedua Hormon ini akan dihasilkan saat bayi menyusu. Sehingga kesimpulan kita adalah proses menyusui itu sendiri akan meningkatkan produksi dan pengeluaran ASI juga mempengaruhi tumbuh kembang anak, menyusui semau bayi dapat menjamin tercukupinya kebutuhan bayi.

BERAPA BANYAK KEBUTUHAN ASI BAYIKU?

Hal ini jg seringkali menjadi pertanyaan ibu, terutama bagi ibu bekerja, krn ibu tidak bisa 24jam terus bersama anaknya, dan harus tetap memberikan ASIP (ASI Perah) ;)

Kebutuhan setiap bayi berbeda, tetapi ada cara untuk memperkirakan kebutuhan ASI bagi bayi.

Penelitian membuktikan bahwa bayi usia 0-6 bulan rata-rata membutuhkan sekitar 25oz (750ml) per hari. Kebutuhannya akan berbeda masing-masing bayi, tapi umumnya rata-rata minum sekitar 19-30oz (570-900 ml) per hari (dalam http://www.kellymom.com/bf/pumping/milkcalc.html).

Dalam http://www.kellymom.com/bf/pumping/milkcalc.html juga menjelaskan baha kita bisa menggunakan cara berikut utk menghitung perkiraan kebutuhan ASIP pada bayi :

ü Perkiraan frekuensi bayi menyusu dalam 1hari (24jam).

ü Kemudian jumlah frekuensi menyusu tsb di bagi dengan 25oz (750ml).

ü Kemudian kita akan mendapatkan perkiraan kebutuhan ASIP per sekali minum

Contoh : Jika bayi biasa menyusu 8 kali per hari, maka ibu bisa memperkirakan kebutuhan bayi sktr 3oz (90ml) sekali minum saat ibu tidak berada dekat bayi. (25/8 = 3,1)

Jadi rumus berdasarkan http://www.kellymom.com/bf/pumping/milkcalc.html (dlm situs ini jg terdapat kakulator penghitungnya) adalah :

25 oz / frekuensi menyusu = kebutuhan ASIP

Ada juga dalam http://pippiminke.blogspot.com/2008/02/menghitung-kebutuhan-asi.html contoh sbb :

Senja beratnya 4.7 kilogram, berarti 10.3 pounds. Abis itu dikali 2,5 sampai 3, maka kita dapet angka 25,75 dan 30.9. Dalam sehari Senja kira-kira minum sebanyak 10-12 kali. Berarti setiap kali minum Senja butuh 2,14 sampai 2,5 oz alias 63-74 ml. Yah patokan amannya sekitar 70 ml deh.

Jadi rumusnya adalah :

ü BB bayi (dlm satuan pounds) x 2,5oz x perkiraan frekuensi menyusu = kebutuhan ASIP (minimal)

ü BB bayi (dlm satuan pounds) x 3oz x perkiraan frekuensi menyusu = kebutuhan ASIP (maksimal)

NOTE : 1kg = 2,2 pounds ; 1oz = 30ml (ini pembulatan looh) ;)

Nah.. Sekarang mommies gak bingung lagi kaan gmn caranya menghitung perkiraan kebutuhan ASIP utk si kecil, tinggal pilih salah 1 rumus di atas aj utk menghitungnya, tp itu bukan pakem looh, jd kebutuhannya bisa kurang bisa jg lbh, kan tiap bayi itu unik, apalagi kl bayi udah mulai MPASI (di usia 6bln), mungkin konsumsi ASIP akan berkurang seiring semakin banyaknya jml asupan makanan padatnya, atau ada jg yg tetep stabil (nyusu doyan, makan doyan), fleksibel aj mom hehehehehe ;p

TANDA KECUKUPAN ASI

Kita selalu bertanya-tanya ‘apakah ASI ku cukup utk bayiku?’, berikut adalah tanda-tanda kecukupan ASI:

  • Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ASI cukup memadai. Diantaranya adalah waktu menyusui tidak terlalu lama atau tidak lebih dari 30 menit. Dalam waktu tersebut bayi sudah dapat mengisap foremilk dan hindmilk yang diproduksi. (kadang hal ini terjadi pengecualian pada baby newborn, spt yg telah dijelaskan di atas, jd jgn khawatir kl bayi menyusu lbh dr 30menit di bulan pertamanya, krn dia msh beradaptasi dan ingin selalu dekat dg ibunya)
  • Bayi yang mendapatkan ASI memadai umumnya lebih tenang, tidak rewel dan dapat tidur pulas. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dalam jumlah memadai biasanya tidak terlalu sering menyusui. (hal ini jg telah dijelaskan di atas)
  • Umumnya jarak menyusui sekitar 2 – 3 jam, pada bayi tertentu yang mempunyai kemampuan minum yang tidak banyak biasanya interval tersebut menjadi lebih sering sekitar 1,5 – 2 jam.
  • Bila kurang dalam waktu 11/2 jam sudah minta minum maka mungkin saja bayi bukan karena haus. Bila digendong dan diayun bayi bisa tampak tenang maka ASI sudah cukup.
  • Tanda pasti bahwa ASI memadai dapat terlihat pada penambahan berat badan bayi yang baik. Dalam keadaan normal usia 0 – 5 hari biasanya berat badan bayi akan menurun. Setelah usia 10 hari bayi akan kembali seperti saat lahir. Setelah itu setiap 2 minggu dalam bulan pertama sebaiknya bayi ditimbang, dalam keadaan ASI cukup bila berat badan naik 500 gram dalam 2 minggu.
  • Pada bayi tertentu yang mempunyai resiko gagal tumbuh (failure to thrive) biasanya pertambahan berat badan 400 gram dalam 2 minggu. Pada kasus ini belum berarti menunjukkan ASI kurang. Bayi beresiko gagal tumbuh biasanya terjadi pada bayi dengan gangguan saluran cerna (penyakit celiac dll), dan sebagian kecil disebabkan karena gangguan metabolisme, endokrin, hormonal dan sebagainya. Ciri khas bayi seperti ini adalah bila minum tidak lama dan lebih sering. Biasanya tampak gangguan saluran cerna seperti sulit BAB, berak hijau dan anak sangat aktif bergerak. (pada pengalaman pribadi dan hasil sharing dg beberapa teman, pd bln pertama terkadang pertambahan BB bayi tidak banyak, mungkin krn ibu dan bayi msh sama2 belajar menyusu dan menyusui, bukan berarti jg gagal tumbuh atau ASI kurang, sebaiknya perbaiki pola makan, dan perhatikan posisi menyusui apakah sudah benar atau blm, atau jika pertambahan BB seret terus ada baiknya periksakan bayi, siapa tau bayi ibu terkena Tounge Tie)

Sumber :

IBU MENYUSUI HARUS PERCAYA DIRI

Para ibu yang merasa ASI nya kurang menduduki peringkat utama atau yang terbanyak. Faktor penyebabnya ternyata lebih bersifat psikologis. Yakni, ibu merasa produksi ASI sedikit/kurang, padahal sebenarnya bisa mencukupi kebutuhan bayi.

Rasa tidak percaya diri ibu sebenarnya bisa diatasi dengan diberi motivasi agar ibu lebih yakin bahwa ia bisa memproduksi ASI sesuai kebutuhan bayi. Termasuk ibu yang ingin menyusui bayi kembar, sebenarnya kebutuhan ASI akan tercukupi. Dengan mencari informasi yang tepat, juga akan membantu Ibu untuk terus OPTIMIS dalam memberikan HANYA ASI kepada buah hatinya. Ketidaktahuan ibu tentang hal-hal yang berkaitan dengan menyusui justru akan menghambat proses menyusui itu sendiri dan tentunya akan berdampak kurang baik pada ibu dan bayinya.

Menyusui merupakan pekerjaan biologik yang mulia bagi semua jenis mamalia termasuk manusia dan menyuusui sebagai satu kesatuan dari fungsi reproduksi, menyusui adalah suatu insting. Seorang Ibu menyusui harus dapat membuang rasa khawatir yang berlebihan dan percaya diri bahwa ASI nyamencukupi kebutuhan bayi.

Apakah Bayi Cukup Mendapatkan ASI?

- Bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan dianggap cukup mendapat ASI bila berat badan lahir pulih kembali setelah bayi berusia 2 pekan, kenaikan berat dan tinggi badan sesuai dengan kurva pertumbuhan, bayi banyak mengompol (sampai 6 kali atau lebih dalam sehari), bayi menyusu dengan kuat kemudian melemah hingga tertidur, dan payudara ibu terasa lunak setelah menyusui dibanding sebelum disusukan.

- ASI diproduksi sesuai dengan permintaan. Bila bayi butuh 100 cc maka ASI yang akan diproduksi pun 100 cc. Jadi, jangan takut ASI-nya tidak mencukupi kebutuhan bayi. Oleh karena itu setiap ibu harus yakin dapat menyusui bayinya.

Lebih dari soal kandungan ASI yang ajaib, anak memang berhak mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya. Hak itu memang saat dia masih bayi harus diusahan oleh orang tuanya, dan bagi saya menjadi wajib hukumnya seorang ibu memberikan ASI untuk bayinya seseuai dengan perintah Allah SWT untuk menyusui sampai dengan 2 tahun.

Apapun yang terbaik harus kita berikan pada anak, karena memang mereka berhak mendapatkan yang terbaik dari orang tuanya, dari lingkungannya bahkan dari negara yang hendaknya bisa memberikan perlindungan kepadanya.

Semua ibu dapat menyusui, hanya sedikit sekali ibu yang benar-benar tidak dapat menyusui, NAMUN sebagian besar ibu yang merasa tidak dapat menyusui atau merasa ASI-nya kurang, sebenarnya HANYA DISEBABKAN karena kurangnya pengertian/ilmu tentang ASI dan kurang terampil dalam menatalaksanakan menyusui yang benar sehingga mengakibatkan Ibu menjadi tidak percaya diri untuk memberikan HANYA ASI kepada buah hatinya.

Last but not least, jika Ibu sedang hamil ataupun menyusui pada saat ini, jangan pernah berfikir memberikan susu buatan kepada anak Ibu, karena ASI yang Ibu produksi, adalah yang terbaik dan menjadi hak anak Ibu untuk mendapatkannya.

MANFAAT ASI MENURUT ALQUR'AN DAN SAINS

Setelah proses penciptaan dan perkembangan janin sempurna, maka janin tersebut siap untuk meninggalkan tempat di mana selama ini ia tempati, yaitu rahim. Hal itu terjadi, karena desakan otot-otot rahim yang mendorong dan memaksa janin untuk keluar.

Selama dalam kandungan atau rahim, janin mendapatkan makanan berdasarkan apa yang dikomsumsi ibunya yang disalurkan melalui plasenta atau ari-ari. Begitu juga dengan kotorannya, juga dikeluarkan melalui plasenta ini. Setelah janin keluar dari rahim ibunya, selanjutnya ia mengandalkan makanannya dari air susu ibunya (ASI), yang keluar karena desakan hormon-hormon yang terdapat pada kelenjar payudaranya.

ASI ini, mengandung berbagai unsur makanan yag dibutuhkan bayi untuk membantu perkembangannya. Selain itu, ASI juga mengandung banyak vitamin, kadar lemak dan unsur-unsur makanan yang lainnya. Berdasarkan hal ini, maka kita bisa mengatakan bahwa ASI merupakan makanan sempurna yang mengandung berbagai zat makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh makhluk hidup, sehingga metabolisme tubuhnya bisa berjalan lancar dan perkembangan badannya berlangsung dengan baik.

Beberapa pusat penelitian pun, telah banyak mengadakan eksperimen untuk membuat ASI tiruan, melalui uji coba bahan-bahan kimiawi yang disuntikkan ke dalam kelenjar susu pada beberapa binatang menyusui. Maksud dari eksperimen ini, adalah untuk membuat susu buatan yang memiliki kandungan kimiawi yang sama dengan susu murni (ASI). Dan hasilnya, seperti yang kita dapatkan sekarang ini, di pasaran banyak terdapat susu buatan yang dijual di toko-toko, baik untuk komsumsi bayi, maupun anak-anak, bahkan untuk orang dewasa.

Namun para ilmuwan berdasarkan penelitian yang mereka lakukan menegaskan, bahwa susu buatan mustahil dapat menggantikan fungsi susu murni, karena kandungan yang dimiliki keduanya tidak bisa sama persis. Tentunya, pengakuan di atas, menunjukkan kegagalan susu buatan dalam memainkan perannya sebagai pengganti susu murni (ASI).

Bahkan beberapa penelitian telah dilakukan untuk menganalisa kandungan zat yang terdapat dalam susu buatan. Hasil dari penelitan itu menyatakan bahwa susu buatan tidak aman dan memiliki kemungkinan untuk mengandung bahan-bahan yang dapat mengakibatkan kerusakan sel tubuh.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, beberapa pusat penelitian menyeru dan mengkampanyekan slogan back to basic. Di mana mereka mengajurkan para ibu untuk memberikan susu murni (ASI) kepada anak mereka dengan menyusuinya langsung. Hal itu dapat menyelamatkan bayi mereka, sekaligus menyelamatkan generasi yang akan datang dari cacat tubuh yang diakibatkan oleh komsumi susu buatan, atau kurangnya bayi dalam mengkomsumsi susu murni (ASI).

Tindaklanjut dari seruan di atas, mendorong sebagian ilmuwan untuk mengadakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ‘waktu ideal’ dalam menyusui seorang bayi. Di salah satu pusat penelitian yang terdapat di Kanada, telah dilakukan penelitian yang meliputi seratus lima puluh bayi yang ditempatkan bersama ibu mereka di suatu tempat dengan mendapatkan pengawasan penuh dari para ahli. Dengan tujuan, menghitung dan mengira-ngira ‘waktu ideal bagi penyusuan bayi’. Hal itu dilakukan dengan menghitung rata-rata pertumbuhan dan perkembangan bayi, sebagai akibat dari susu ASI yang mereka komsumsi setiap hari.

Hasil penelitian di atas, membuktikan bahwa waktu ideal bagi para ibu dalam menyusui mereka, dikaitkan dengan perkembangan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka adalah kira-kira dua tahun atau kurang sedikit.

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan, para ilmuwan melakukan variasi eksperimen dengan mengurangi masa penyusuan bagi sebagian anak. Dan hasilnya menyatakan bahwa anak-anak yang dikurangi masa penyusuannya, mengalami ganguan dalam perkembangan biologisnya. Begitu juga dilakukan eksperimen dengan menambah masa penyusuan pada sebagian anak.

Dan hasilnya membuktikan bahwa anak-anak yang ditambah masa penyusuannya, juga mengalami gangguan pada perkembangan biologisnya dengan terjadinya penumpukan sebagian bahan atau zat pada sel tubuh yang tidak bisa dicernanya atau tidak bisa dibuang keluar. Khusus untuk eksperimen yang terakhir, pemberian kadar susu yang diberikan kepada anak-anak yang ditambahi masa penyusuannya adalah kadar yang sama yang diberikan kepada anak-anak yang lain.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pemberian susu murni (ASI) pada bayi, merupakan dasar bagi perkembangan mereka, hingga mereka bisa tumbuh secara alami. Adapun masa ideal untuk menyusui mereka adalah dua tahun atau kurang sedikit. Di mana masa menyusui ini, tidak boleh dipercepat atau dikurangi, karena bisa mengganggu pertumbuhan beberapa sel.

Kalau kita perhatikan Alquran, kita akan menemukan petunjuk tentang masa ideal bagi penyusuan bayi ini, pada ayat 14 dari surah Luqman. Allah SWT berfirman: "Dan menyapihnya dalam dua tahun."

Ungkapan Alquran "dalam dua tahun" menunjukkan bahwa penyapihan bayi (diputusnya masa penyusuan bayi oleh ibunya) dilakukan dalam rentang waktu dua tahun, yang mengandung arti bahwa masa penyapihan itu berlangsung selama dua tahun atau kurang sedikit. Dan hal itu tidak berarti penyapihan harus dilakukan tepat dua tahun.

Berdasarkan ayat ini juga, kita bisa mengambil kesimpulan tentang pentingnya pemberian ASI kepada bayi yang dilakukan selama masa dua tahun atau lebih. Petunjuk Alquran yang didukung oleh penelitian ilmiah dari para ahli ini, mengharuskan para ibu untuk mengikuti petunjuknya, agak anak yang mereka susui, bisa tumbuh sehat. Sehingga nantinya, bisa tumbuh kuat dan bermanfaat bagi masyarakatnya serta dapat menjalankan peranannya sebagai khalifah di muka bumi.

By Umminya FiqriTzkiyah

ASI

Sekilas Tentang ASI

ASI (Air Susu Ibu) merupakan sebuah cairan berwarna putih yang menyerupai susu, yang banyak sekali mengandung nutrisi, yang bersumber dari ibu, ketika ibu tersebut sedang hamil dan biasanya dikeluarkan pada saat bayi lahir.

Produksi air susu (laktasi) berasal dari sepasang kelenjar susu atau payudara ibu. Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan lemak (adiposa) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar atau duktus kelenjar yang belum berkembang.

Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh mammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dan plasenta janin. Selaim mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-saluran kelenjar payudara tumbuh dan bercabang. Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan lemak di sekitarnya juga bertambah besar.

Walaupun estrogen dan progesteron penting untuk perkembangan fisik payudara selama kehamilan, pengaruh khusus dari kedua hormon ini adalah untuk mencegah sekresi dari air susu. Sebaliknya hormon prolaktin mempunyai efek yang berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh kelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat dari minggu kelima kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresi sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga mempunyai sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu.

Macam-macam zat yang terkandung dalam ASI

Banyak sekali kandungan zat ataupun nutrisi yang terdapat dalam ASI dan sangat baik bagi buah hati kita, diantaranya adalah :

a) Kolostrum (susu jolong), Zat kekebalan yang dapat meningkatkan daya tahan anak terhadap penyakit yang cukup baik. cairan kuning kental yang muncul diawal-awal ASI keluar. Unutk itu begitu bayi keluar sebaiknya bayi langsung diberikan ASI meski spertinya ASI belum keluar, sebab sangat disayangkan apabila kolostrum ini merembes keluar dan terlewati oleh bayi.

b) Bakal DHA (Decosahexanoic Acid) dan AA (Arachidonic Acid), yang terdapat dalam lemak ASI, sekitar 90 % DHA-AA dari ASI dapat diserap oleh usus bayi dibandingkan dengan yang ada pada susu formula.

c) Immunoglobulin A (Ig. A), melumpuhkan bakteri E. coli dan berbagai virus dalam saluran pencernaan.

d) Laktoferin, sejenis protein, merupakan komponen zak kekebalan tubuh.

e) Lysosim, enzim pencernaan dapat membantu pencernaan , mencerna berbagai nutrisi dan kandungan zat imun (anti infeksi) lebih.

f) Leukosit / sel darah putih, mengandung antibodi pernafasan , antibodi saluran pernafasan dan antibodi jaringan payudara ibu.

g) Faktor bifidus, sejenis karbohidrat uang mengandung nitrogen.

h) Taurin, kandungan asam amino, berfungsi neuro-transmitte.

ASI Eksklusif

Artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (al-Baqarah:233)

Itulah salah satu ayat yang menyebutkan bahwa dalam Islam pun seorang ibu wajib memberikan ASInya selama 2 tahun, untuk itu sangatlah disayangkan apabila bayi tak diberi ASI Eksklusif. Sebab, menurut penelitian terbaru, ASI yang diberikan secara eksklusif, melindungi tubuh anak dari berbagai penyakit kronis.

Jika sejak dulu para orangtua tahu betapa besarnya manfaat air susu ibu (ASI), pastilah sayang bila harus memberi tambahan susu formula atau pisang lumat pada buah hati mereka. Khasiatnya, menurut penelitian terbaru, mencegah anak dari serangan penyakit akut dan kronis.

Tentu saja bukan sembarang ASI yang punya manfaat luarbiasa tersebut. Tetapi terutama ASI yang dikonsumsi bayi secara eksklusif.

Asi ekslusif adalah ASI yang diberikan sejak bayi baru lahir sampai usia 6 bulan tanpa dicampur dengan makanan atau cairan lain meski air putih sekalipun. Karena manfaatnya akan terserap tubuh sangat baik dan memberi perlindungan yang diperlukan bayi. ASI masih tetap perlu diberikan sampai usia bayi 2 tahun, tapi bayi harus mendapat makanan pendamping

Sayangnya, informasi tentang ASI buat ibu-ibu hamil dan melahirkan masih sangat kurang. Laporan Departemen Kesehatan sangat memprihatinkan. Pemberian ASI ekslusif selama enam bulan mengalami penurunan. Pada tahun 1997 sebanyak 42,4% dan turun menjadi 39,5% pada tahun 2002. Hal serupa juga terjadi pada bayi yang mendapat ASI dalam satu jam pertama setelah dilahirkan. Pada 1997 jumlahnya hanya 8% dan turun menjadi 3,7% pada tahun 2002. Sebaliknya dengan susu formula justru mengalami peningkatan 10,8% menjadi 32,45%.

Alasan terjadinya penurunan jumlah ibu yang memberi ASI Eksklusif, selain kesibukan ibu sebagai wanita karier, alasan lain mengapa ibu-ibu tidak memberikan ASI-nya secara ekslusif kepada anak hingga usia enam bulan adalah ketakutan kosmetis yang menghinggapi benak para ibu. Banyak ibu-ibu, takut bentuk badannya berubah jika memberikan ASI terus menerus kepada anaknya. Padahal secara medis, lanjutnya, pemberian ASI kepada anak tidak akan berpengaruh terhadap bentuk badan seseorang.

Alasan lain mengapa ibu tak memberikan ASI secara eksklusif kepada anaknya adalah karena produktivitas ASI ibu yang memang kurang. Sehingga ibu tersebut terpaksa memberikan susu sambungan kepada anaknya itu. Kondisi semacam itu memang cukup memprihatinkan.

Padahal, bila diberika ASI eksklusif, seorang ibu tidak harus membeli susu formula. Dan ditambah lagi dengan manfaat yang lainnya. Sebab, berbagai penelitian telah membuktikan jika bayi usia 0 – 6 bulan diberikan hanya ASI saja, pertumbuhannya jauh lebih baik dibanding bayi yang tidak mendapatkan ASI. Hal itu disebabkan karena di dalam ASI mengandung zat kekebalan yang dapat meningkatkan daya tahan anak terhadap penyakit yang cukup baik. Diantaranya, mengandung lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan bayi.

Manfaat ASI bagi Ibu dan Bayi

Sang Ibu juga mendapatklan manfaat dari ASI, diantaranya adalah :

• Mencegah terjadinya kurang darah atau anemia defisiensi zat besi. Dengan menyusui ekslusif selama enam bulan, akan berpengaruh terhadap penundaan haid. Dengan menunda timbulnya haid, ibu dapat menyimpan zat besi dan mencegah anemia defisiensi zat besi

• Mencegah perdarahan saat ibu baru saja usai melahirkan dan mempercepat involusi uterus (pengecilan rahim seperti semula). Hal ini disebabkan karena pada saat bayi lahir dan segera disusukan ke ibunya, maka rangsangan hisapan bayi pada payudara ibu akan diteruskan ke hipofisis pars posterior yang akan mengeluarkan hormon progesteron

• Mempercepat ibu kembali ke berat sebelum hamil. Dengan menyusui, timbunan lemak pada tubuh ibu akan dipergunakan untuk pembentukan ASI sehingga berat badan ibu akan lebih cepat kembali ke berat sebelum hamil

• Mengurangi resiko terkena kanker payudara dan ovarium. Cukup banyak penelitian yang membuktikan bahwa ada korelasi antara infertilitas dan tidak menyusui dengan peningkatan risiko terkena kanker, baik itu kanker payudara ataupun kanker ovarium

• Mempererat jalinan kasih sayang dan hubungan emosional ibu dan anak

• Memiliki pengaruh emosional. Sebab dengan memberikan ASI juga mempunyai pengaruh emosional bagi ibu dan bayi

• Lebih murah dan hemat, karena biaya yang harus dikeluarkan selama sebulan untuk memberi susu formula ketimbang ASI yang murah dan lebih bagus nilai gizinya.

• Membuat hubungan seksual lebih hangat. Sebab, menyusui bayi akan mempercepat rahim untuk kembali ke bentuk semula. Sehingga hubungan seksual dengan pasangan pun akan lebih nikmat.

• Dapat menunda kehamilan. Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).

● Melindungi ibu dari diabetes, dalam penelitian mengatakan ibu yang lebih lama memberikan ASI memiliki resiko lebih kecil mengidap diabetes. Hal itu disebabkan terjadinya metabolisme dalam tubuh ibu pada saat menyusui, perubahan metabolisme itu dapat membantu ibu menjaga tingkat gula darah tetap stabil dan membuat tubuh lebih sensitif pada hormon yang mengatur gula darah, yaitu insulin.

Sedangkan manfaat ASI bagi bayi diantaranya :

a. Untuk kesehatan:

• ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.

Selama dalam kandungan bayi mendapatkan zat pelindung dari ibunya melalui plasenta. Setelah lahir, suplai zat pelindung ini terhenti digantikan ASI. Zat protektif seperti makrofag, limfosit, laktoferin, imunoglobulin, laktobasilus bifidus, dll dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi yag disebabkan bakteri, virus, ataupun jamur.

• Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.

• Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.

• Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.

• Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.

• Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

• Dari aspek Neurologis. Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.

● Mencegah anak mengalami obesitas (kegendutan).

b. Untuk Kecerdasan

• Perkembangan psikomotorik lebih cepat. Penelitian di Inggris mendapatkan bahwa bayi yang mendapat ASI, dua bulan lebih cepat kemampuan jalannya dibandingkan bayi yang diberi susu formula

• Menunjang perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif anak, daya ingat dan kemampuan bahasa pada anak yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula

• Kandungan Taurin-sejenis asam amino kedua terbanyak dalam ASI; berfungsi sebagai neuro-transmitte. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.

• Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA tersebut dapat dibentuk atau disintesa dari substansi pembentuknya (precursor), yaitu dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).

• Ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.

Keunggulan ASI dibandingkan Susu Formula

Banyak sekali keunggulan ASI bila dibandingkan dengan susu formula yang banyak dijual dipasaran, sebetulnya teramat sangat disayangkan apabila para ibu dengan seenaknya memberikan dan mengutamakan susu formula dibandingakan dengan ASI.

Berikut diantaranya keunggulan ASI dibandingkan dengan susu formula :

  • Bayi yang diberikan ASI dibandingkan dengan yang diberikan susu formula akan 7 kali lebih jarang terkena radang paru-paru, dan 4 kali tidak terkena radang otak atau meningitis.
  • Komposisi ASI dapat berubah tiap waktu, tidak hanya setiap harinya, tapi setiap jam, menit bahkan setiap detiknya, dan uniknya perubahan komposisi ASI ini disesuaikan dengan kondisi bayi dan kebutuhan bayi, misalnya ketika bayi lapar, maka kandungan ASI akan lebih kental dan padat agar bayi kenyang, namun apabila bayi hanya haus, maka komposisi ASI cenderung lebih banyak mengandung mineral. Perubahan komposisi ASI juga berlaku pada keadaan bayi, semisalnya sedang sakit ataupun sehat. Sedangkan perubahan komposisi ini tdiak mungkin ditemukan dalam susu formula
  • Kandungan Docosahexanoic Acid (DHA) dalam ASI sangat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh bayi, dan kandungannya yang lebih lembut memungkinkan usus bayi dapat menyerapnya lebih optimal dan tidak membutuhkan energi banyak untuk mencernanya. Sedangkan dalam susu formula, kandungan DHA-nya berlebihan, sehingga akan membahayakan metabolisme tubuh bayi, sebab tubuh dipaksa untuk mengeluarkan asam lemak esensial.
  • Karena susu formula harus melalui proses pemanasan (menggunakan air panas) dalam proses pembuatannya. Akibatnya aktifitas enzim desaturase dan elongase yang memfatilisasi pembentukan DHA dalam tubuh secara otomatis hancur. Sedangkan ASI tidak mengalami proses pemanasan dalam pembuatannya.
  • Kelebihan DHA yang dikonsumsi dapat mengakibatkan perdarahan, mirip flek-flek berwarna kebiruan di kulit.
  • Setiap tetes ASI mengandung mineral dan enzim untuk pencegahan penyakit dan antibodi yang lebih efektif dibandingkan dengan kandungan yang terdapat dalam susu formula.
  • Anak yang diberi ASI tumbuh lebih cerdas, sehat, 16 kali jarang dirawat di Rumah Sakit dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.
  • Tingkat IQ anak yang diberi ASI memiliki point 4.3 lebih tinggi daripada anak yang diberi susu formula pada usia 18 bulan. Memiliki 4-6 poin lebih tinggi pada usia 3 tahun, 8.3 poin lebih tinggi pada usia 8.5 tahun. Dan 12.9 poin pada usia 9.5 tahun.

Mendidik Bayi dengan ASI

ASI memang dapat menambah kecerdasan anak. Tapi ASI saja tak cukup untuk kecerdasan anak. Ibarat komputer, otak adalah hardwarenya, sedangkan pendidikan bagi anak adalah softwarenya. Jadi, jangan hanya salah satunya saja.

Saat ibu menyusui bayinya tak hanya memberikan makan pada bayi, tapi di dalamnya memiliki nilai-nilai pendidikan. Menyusui itu adalah sebuah pekerjaan pendidikan. Saat itu terjadi kontak emosi dan psikologis antara ibu dan anaknya. Sambil menyusui, seorang ibu akan membelai-belai, menyanyi atau pun melantunkan ayat-ayat suci yang akan merangsang otak kiri dan kanan bayi.

Saat menyusu pula, kelima panca indera bayi mencoba merasakan, mendengar, melihat, membaui apa yang ada di sekelilingnya. Bayi akan merasa sang ibu sedang berbicara padanya, menyayanginya. Makanya sangat berbeda antara anak yang diberi ASI dengan yang tidak. Anak yang diberi ASI akan tumbuh lebih cerdas dan sehat.

Selain lebih tinggi secara IQ, bayi ASI memiliki emotional quetient (EQ) dan spiritual quentient (SQ) yang baik. Syaratnya jangan hanya payudara yang diberikan tapi ibu harus proaktif mengekspresikan kasih sayang ibu pada bayi, begitu juga ayah. Bila ibu sibuk berkarir, ASI serta pendidikan tetap bisa diberikan. Perahlah ASI ibu, kemudian berikan dengan penuh kasih sayang oleh nenek atau pengasuh bayi. Memberikan ASI itu merupakan hak anak. Bayi yang sehat fisik, intelektual dan emosional, sang ibu turut menciptakan generasi sehat bagi bangsanya.

Teknik Pemberian ASI

Meskipun menyusui adalah faktor alamiah, namun ada beberapa cara yang perlu diketahui. Terutama pada calon ibu baru yang untuk pertama kalinya melahirkan dan menyusui buah hatinya.

Terampil dan menguasai cara menyusui yang baik memang membutuhkan waktu. Perlu membiasakan diri dengan teknik menyusui agar buah hati tetap tercukupi asupan gizi demi kesehatannya.

Cara belajar yang paling baik adalah dengan dibimbing oleh guru yang telah berpengalaman. Namun, ada beberapa tips yang dapat digunakan sebagai perkenalan:

• Berikan ASI Sesuai Kebutuhan. Berikan ASI Anda segera setelah bayi Anda memintanya, biasanya dengan cara menangis. Jangan ditunda karena penundaan itu hanya akan menimbulkan penundaan lain ketika Anda berusaha menenangkan bayi Anda.

• Cari Posisi yang Nyaman. Untuk menghindari nyeri di punggung bagian bawah, jangan membungkuk saat memberikan ASI. Bawa si buah hati mendekati payudara Anda. Duduk di kursi yang menyediakan sandaran yang nyaman bagi punggung Anda. Pilihan lain adalah dengan berbaring menyamping atau berbaring menyamping dan bayi menghadap ke Anda.

• Gunakanlah Baju yang Lebar. Biasanya para ibu memilih menggunakan baju yang lebar dengan kancing di bagian depan. Ini akan mempermudah Anda jika saat menyusui tiba. Anda hanya tinggal melepaskan beberapa kancing baju. Anda dapat menggunakan selimut untuk menutupi Anda dan bayi Anda ketika menyusui.

• Biarkan Bayi Anda Mencari Posisinya sendiri. Saat menyusu adalah saat makan bagi bayi Anda. Dia juga akan membutuhkan kenyamanan. Bayi Anda mungkin akan berhenti sebentar saat menyusu, melihat pada Anda dan sekeliling ruangan. Ini sering terjadi dan hanyalah istirahat sebentar. Tidak ada masalah dengan menyusu itu sendiri.

• Hindari Ketergesaan dalam Menyusui. Jangan tergesa-gesa ketika Anda sedang menyusui. Gunakan waktu ini untuk menjalin ikatan di antara Anda dengan si buah hati.

• Tawarkan Kedua-duanya. Gunakan payudara yang berbeda saat memulai menyusui. Susui bayi hingga payudara pertama Anda terasa lembut. Apabila bayi Anda bersendawa, coba tawarkan payudara yang kedua. Bayi Anda mungkin masih lapar, tapi mungkin juga tidak.

• Ikuti Petunjuk Bayi Anda untuk Mengetahui Kapan Saatnya Berhenti. Kebanyakan bayi akan berhenti menghisap ASI bila sudah kenyang. Kadang bayi Anda langsung tertidur atau melepaskannya begitu saja.

• Biasakan Puting. Puting Anda mungkin akan terasa sedikit teriritasi pada beberapa minggu pertama. Memang tidak nyaman, namun ini sangat normal dan akan terbiasa dengan sendirinya.

• Hindari Terlalu Banyak Minum Minuman Berkafein. Terlalu banyak meminum minuman berkafein dapat membuat beberapa bayi terganggu. Anda mungkin sebaiknya mempertimbangkan untuk mengganti minuman yang berkafein dengan yang non-kafein.

• Jangan Merokok ataupun Meminum Alkohol. Sangat penting untuk menghindari asap rokok, baik sebagai perokok utama ataupun perokok pasif. Dan hindari mengkonsumsi minuman beralkohol karena kandungan alkohol dapat diteruskan pada bayi Anda melalui ASI. Keduanya sangat tidak baik bagi kesehatan ibu dan bayinya.

• Hindari Mengkonsumsi Obat. Bila tidak sangat mendesak, sebaiknya jangan menggunakan obat-obatan. Bila mendesak, konsultasikan semuanya terlebih dahulu dengan dokter Anda.

• Perhatikan Makanan. Jika Anda mencurigai bayi Anda alergi terhadap sesuatu yang Anda makan, hindari makanan itu untuk sementara waktu dan catat responnya. Jika Anda vegetarian, berhati-hatilah akan nutrisi yang dibutuhkan bayi Anda, jangan sampai kurang. Bicarakan dengan dokter Anda mengenai tambahan vitamin saat menyusui.